Islah Hidupmu

Isilah HIDUP mu........ 1. Dengan Ilmu Agama, hidupmu menjadi Lebih Terarah. 2. Dengan Ilmu Pengetahuan, hidupmu menjadi Lebih Mudah. 3. Dengan Seni (arts), hidupmu menjadi Lebih Indah. 4. Dengan Skill ( keahlian), hidupmu menjadi Lebih Manfaat. 5. Dengan Usaha , hidup menjadi Lebih Tertata. 6. Dengan Doa, hidupmu menjadi Lebih Yaqin. 7. Dengan Dzikir, hidupmu menjadi Lebih Tenang. 8. Dengan Amal, hidupmu menjadi Lebih Terjaga. 9. Dengan Ibadah, hidupmu menjadi Lebih Bahagia. 10. Dengan Budi Pekerti, hidupmu menjadi Lebih Mulia. Gus Is Sang Inovator (GISI)

Kamis, 17 Februari 2011

Daftar Kitab

REFERENSI KITAB
  1. Al Qur'an Terjemah Indonesia karya TNI Angkatan Darat cetakan ke IX tahun 1995
  2. Software_Al Qur'an & Terjemahan_Web
  3. Software_Qur'an Word2003
  4. Software_HadistWeb 3.0
  5. Riadhush Shalihin_Tarjamah oleh Ust. Al Hafidz & Ust. Masraf Suhaemi BA
  6. Bulughul Maram min Adillatil Ahkam, karya Al Hafidz Ibnu Hajar Al Asqalani, terbitan Darul Ihya' Indonesia
  7. Mutiara Hadist Qudsi, oleh Ahmad Sunarto_Penerbit Karya Agung Surabaya
  8. Kunci Memahami Ilmu Tasawwuf_DR. Mustafa Zahri
  9. Mengungkap TUJUH RAHASIA GAIB_alih bahasa Idrus H. Al Kaf ( terjemahan Kitab As Sab'iyyaatu Fil Mawaa'idhil Barriyyaat_Al Imam Asy Syaikh Abu Nashr Muhammad bin Abdurrahman Al Hamdaany
  10. Pengantar Sejarah Sufi & Tasawwuf_Prof. Dr. H. Abubakar Aceh (1993)
  11. Perkembangan Ilmu Tasawuf dan Tokoh-Tokohnya di Nusantara_oleh Hawash Abdullah (1980)
  12. Rahasia Maha Agung_Diterjemahkan oleh Abu Bakar Basymeleh & Ibrahim Mansur 1986_Penerbit Mutiara Ilmu Surabaya, terjemahan dari Kitab As Sirril 'Adhiim karya Imam Abul 'Aza'im
  13. Duratun Nashihin_Tarjamah oleh Ust. Abu H.F. Ramadlan Ba_Penerbit Mahkota Surabaya_1987
  14. INSAN KAMIL : Konsepsi Manusia menurut Islam oleh M. Dawam Raharjo_Jakarta, Pustaka Grafitipers, 1987
  15. ROH karya Ibnu Qoyyim Al Jauziyah_Tarjamah oleh Kathur Suhardi-cet 1_ Pustaka Al Kautsar, 1999.







Selasa, 01 Februari 2011

>Tugas Mengabdi_Bagian 1

TUGAS UTAMA MANUSIA ADALAH MENGABDI KEPADA ALLAH     


     Firman Allah Ta'ala :

            " Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya 
            mereka mengabdi kepada-Ku". (S. Adz Dzariyaat : 56)

     Allah menciptakan jin dan manusia, tujuannya tidak ada guna yang lain melainkan buat mengabdikan diri kepada Allah. Makna mengabdi bukan hanya bersifat ubudiyah (menyembah_Nya) semata, seperti sholat, puasa dan ibadah-ibadah yang secara umum kita pahami. Secara garis besarnya bagaimana kita memakmurkan bumi ini ! Tiada lain adalah menjadi manusia yang bermanfaat, peduli pada alam dan semua makhluk yang hidup diatasnya. Hakikinya seperti seorang abdi kepada rajanya, ada yang sebagai pengurus keraton, penjaga, seksi-seksi yang lain, dan ada yang menjadi panglima maupun menteri-menterinya. Yang jelas semuanya mempunyai tugas menjaga kerajaan baik urusan dalam dan urusan luar, agar kerajaan menjadi makmur, aman, dan sejahtera.

Alam semesta sebagai kerajaan Tuhan dan Negara bagiannya adalah bumi, dipasrahkan kepada manusia sebagai khalifah. Arti khalifah ialah pengganti atau penghubung (lebih jelas baca peran manusia sebagai khalifah). Otomatis secara harfiahnya manusia adalah abdi dari Raja Diraja yaitu Allah Ta'ala, yang dipasrahi bumi beserta isinya untuk meramaikan dan memakmurkannya.

Pengabdian manusia pada Tuhannya, dapat dinilai dari keimanan dan ketaatannya menjalani perintah dan larangan Allah. Apakah cukup hanya demikian saja ? Jelas jawabannya tidak sebatas itu.

Menurut Riwayat dari Ali bin Abi Tholhah, yang diterimanya dari Ibnu Abbas : Arti untuk beribadat ialah mengakui diri adalah budak atau hamba dari Allah, untuk menurut kemauan Allah, baik secara sukarela atau secara terpaksa.Namun kehendak Allah berlaku juga umur panjang, mesti tua. Mau tidak mau diripun hidup.Mau tidak mau kalau umur panjang pasti tua.Mau tidak mau jika datang ajal mesti mati. Ada manusia yang hendak melakukan dalam hidup ini menurut kemauannya, namun yang berlaku ialah kemauan Allah.

Bukalah pikiran-pikiran picik kita, pahami dengan benar-benar !. Lihat siapa dirimu sebenarnya. Berkuasa apa diri kita ini. Menumbuhkan rambut saja kita tidak mampu. Tubuh yang seolah-olah milik kita, kenyataannya kita tidak berkuasa atasnya. Semua aliran darah, keringat, organ tubuh bagian dalam dan luar semuanya dibawah kendali dari Tuhan Semesta Alam. Kita hanya pemakai alias dipinjami, kita gunakan dalam segala aktifitas hidup ini dari waktu ke waktu. Tanpa sadar seakan-akan kita merasa memiliki tubuh ini. Ingat, jika waktu sewa kita selesai (maut menjemput). Bersiap-siaplah, bertanggungjawab akan semua yang kita perbuat.

Manusia seringkali lupa bahwa sebenarnya tugas mengabdinya, hanya kepada Allah. Bukan kepada dunia dengan segala urusannya. Terjadinya pembelokan arah pengabdian inilah, yang membuat hidup manusia menjadi ruwet, komplek dengan berbagai masalah dan munculnya segala kerusakan di muka bumi ini.

Kita tinjau dari sudut yang sederhana, jika manusia mau mengabdi dengan sebenarnya kepada Allah. Tiada mungkin fasilitas, sarana dan jaminan tidak disediakan. Pasti seorang raja akan memberikan apapun kepada abdi yang sangat nurut, patuh, mempunyai dedikasi yang tinggi, komitmen dan bertanggungjawab. Jika abdi bisa menyenangkan rajanya, niscaya segala kemudahan akan diberikan. Bagaimana dengan Rajanya Raja, Tuannya Segala Tuan yaitu Allah Ta'ala, jika melihat seorang abdi seperti itu. Renungkanlah dengan benar-benar.

Jalan yang lebih baik bagi manusia ialah menginsyafi kegunaan dalam hidupnya hanya untuk mematuhi kehendak Tuhan, sehingga dia pun tidak merasa keberatan lagi mengerjakan berbagai ibadah kepada Tuhan. 
Makna menginsyafi yaitu ditanamkan pada diri menjadi seorang abdi butuh mengetahui tatacara dan mengenal siapa Tuhan kita. Untuk itu kita membutuhkan ILMU. Jelasnya manusia butuh belajar dan mencari ilmu. Dari sini dia bisa mengamalkan (tatacara) dan berakhlak (tingkah laku) menurut aturan dan tuntunan melalui diri Seorang Abdi Pilihan dan Utusan_Nya yaitu Nabi Besar Muhammad saw.

Renungan Gus Is_Tugas Mengabdi Manusia_Tulisan 1_Selasa 1 Februari 2011

Bersambung, tunggu aja......................