Islah Hidupmu

Isilah HIDUP mu........ 1. Dengan Ilmu Agama, hidupmu menjadi Lebih Terarah. 2. Dengan Ilmu Pengetahuan, hidupmu menjadi Lebih Mudah. 3. Dengan Seni (arts), hidupmu menjadi Lebih Indah. 4. Dengan Skill ( keahlian), hidupmu menjadi Lebih Manfaat. 5. Dengan Usaha , hidup menjadi Lebih Tertata. 6. Dengan Doa, hidupmu menjadi Lebih Yaqin. 7. Dengan Dzikir, hidupmu menjadi Lebih Tenang. 8. Dengan Amal, hidupmu menjadi Lebih Terjaga. 9. Dengan Ibadah, hidupmu menjadi Lebih Bahagia. 10. Dengan Budi Pekerti, hidupmu menjadi Lebih Mulia. Gus Is Sang Inovator (GISI)

Minggu, 30 Januari 2011

> KENTUT Dalam Kehidupan [1]

RenunganGusIs Renungan_merenungi makna kentut yang bisa membatalkan wudlu dan sholat_Hikmah & Makna kentut dalam kehidupan sehari-hari_sesuatu hal yang sepele tapi bisa merusak atau membatalkan sesuatu yang besar

     kENTUT YANG MEMBATALKAN


     kENTUT menyebut dan mendengar kata ini, berbagai tanggapan akan muncul. Mungkin juga cemooh atau celaan akan dilempar dari lidah-lidah orang-orang sekitar kita. atau mungkin ada yang tersenyum. Itu belum kentut sesungguhnya. Yang jelas, setiap kentut yang keluar dari sarangnya pasti berhamburan orang yang di dekatnya. Dengan berbagai sumpah serapah dan cacian yang aneh-aneh.

     Kita tilik dan kita renungan, mengapa kentut membatalkan Wudlu dan Sholat ? Sekilas tampak sebuah jawaban yang sederhana dan akurat, yaitu karena keluar dari tempat yang kotor (dubur). Sedangkan wudlu adalah sarana untuk menyucikan badan dari segala najis dan sholat adalah sarana untuk menghadap kehadirat Robbi. Sholat tanpa wudlu otomatis tidak syah. Bukan ini maksud dari renungan saya, karena sudah barang tentu hal-hal diatas banyak yang memahami.

Renungan saya mengacu pada sebuah pelajaran hidup yang diberikan Allah dengan sebuah pelajaran yang sarat dengan kebenaran. Dimana hanya sebuah "kEntut" bisa membatalkan atau mengulang sebuah proses wudlu yang begitu penuh dengan gerakan dan doa. 
Sekitar ada 8 (delapan) fase tatanan wudlu ; 1. Niat & basmalah, 2.  mencuci telapak tangan, 3. berkumur & mencuci lubang hidung, 4. membasuh muka, 5.Membasuh tangan, 6. Mengusap kepala & telinga, 7. Membasuh kaki,  8. ditutup dengan doa.
Jika kita bayangkan 8 fase adalah sebuah proses perjalanan hidup, seperti anak sekolah selama 8 bulan proses belajar, menginjak ujian akhir dia tidak masuk, secara otomatis dia batal/gagal dan pasti mengulang lagi.
Bagaikan proses dalam pencapaian usaha, bekerja, cita-cita hingga sebuah rencana tidak boleh terkotori oleh sebuah hal seperti kentut. Jika ada kEntut dalam perjalanannya dengan pasti akan batal atau rusaknya urusan tersebut.

kEntut dalam kehidupan sangat banyak wujudnya. Seperti halnya kentut yang tidak ada perwujudanya tapi ada baunya. Yang membuat orang jadi tidak senang dan kabur melarikan diri. kEntut dalam kehidupan bisa berasal dari diri sendiri, keluarga, teman, ataupun tetangga dan orang lain.


     kEntut yang berasal dari diri sendiri, seperti :
  1. Sifat-sifat jelek kita (baca penyakit-penyakit hati/qolbi), tidak berujud tapi ada efeknya dalam pergaulan (kentut yang tidak bunyi tapi ada baunya)
  2. Perbuatan-perbuatan jahat kita ( kentut yang berbunyi dan baunya tak sedap ), yang dinikmati oleh orang lain.
  3. Gaya hidup yang hedionis, boros, dan seenaknya sendiri (kentut yang berasal dari perut yang sakit/maaf mencret )
  4. dll

     kEntut dari keluarga, seperti :
  1. Pemaksaan kehendak orang tua pada anak karena kebutuhan ekonomi. Sehingga berujung anak menjadi korban dan gagalnya cita-citanya.
  2. Dogma-dogma keluarga yang tidak berdasar pada Al Qur'an, Hadist dan Ijma' Qiyas para ulama'.
  3. Istri atau suami yang menggoda atau berbuat jelek.
  4. Anak yang nakal.
  5. dll.

     kEntut berasal dari teman, seperti :
  1. Ajak-ajak pada kejelekan.
  2. mengGosip atau senang membicarakan orang lain (ngerasani_jawa).
  3. ditipu atau di dholimi.
  4. dll
  
     kEntut berasal dari tetangga, seperti :
  1. Tetangga yang iri dan dengki melihat karena materi.
  2. Tetangga yang selalu mengajak menceritakan kejelekan orang lain.
  3. Tetangga yang suka adu domba
  4. Permusuhan pribadi
  5. Beda pendapat yang berujung pertengkaran dan dendam
  6. dll
     Pahami dulu sebelum komentar..........


( untuk sementara cukup sekian dulu, nanti akan saya sambung lagi_Renungan Gus Is_Minggu 30 Januari 2011 )





Sabtu, 29 Januari 2011

>Ilmul Yaqin_Ainul Yaqin_Haqqul Yaqin

YAQIN

Ada baiknya kami jelaskan, apa sebenarnya yakin itu ! yang berdasarkan keterangan ulama’-ulama’ salafush sholihin, yaitu :

1.      Yaqin adalah keadaan yang dapat menentramkan hati tanpa   keragu-raguan dalam segala tindakan.
2.      Bahwa keyakinan itu adalah suatu ilmu yang tidak sesatkan angan-angan dan tidak dicampuri keragu-raguan.
3.      Bahkan keyakinan itu adalah NurCahaya yang dijadikan oleh Allah di dalam hati hambanya sehinga dengan bantuan “yaqin” itu dapat jelas baginya segala perkara yang ghaib.
    ( Iqazdul Himam )
           
Imam Junaidi Al Baghdadi r.a berkata : “ Yakin itu menghilangkan keraguan pada ketika jelasnya yang ghaib”. Beliau juga berkata : “ Bahwa yakin itu, ialah ketetapan ilmu yang tidak berputar-putar dan tidak terombang-ambing serta tidak berubah dalam hati”. (Arrisalatul Qusyairiyah)

Dan berkata Abu Bakar Al-Waraq : “ Bahwa yakin itu adalah kerajaannya Qalbu dan dengan keyakinan itulah menjadi sempurnanya Iman dan yakin itu pulalah kunci makrifatulloh ”

Firman Allah Ta’ala (Q.S. Al Baqarah : 4). 

tûïÏ%©!$#ur tbqãZÏB÷sム!$oÿÏ3 tAÌRé& y7øs9Î) !$tBur tAÌRé& `ÏB y7Î=ö7s% ÍotÅzFy$$Î/ur ö/ãf tbqãZÏ%qムÇÍÈ

Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang Telah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang Telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat*.

Yakin ialah kepercayaan yang Kuat dengan tidak dicampuri keraguan sedikitpun. akhirat lawan dunia. kehidupan akhirat ialah kehidupan sesudah dunia berakhir. yakin akan adanya kehidupan akhirat ialah benar-benar percaya akan adanya kehidupan sesudah dunia berakhir.

Bahwa “Yakin” itu adalah Iman. Tetapi tidaklah tiap “iman” itu adalah yakin, karena iman itu kadang-kadang dapat dimasuki “Ghaiflah/kelalaian. Sedangkan yakin tidak bisa dimasuki kelalaian.

Rasulullah saw bersabda : “ Yang sangat aku takuti diantara ketakutan terhadap umatku, telah lemahnya keyakinannya. Bahwa lemahnya keyakinan itu adalah karena terdorong kepada orang-orang yang lupa agamanya dan karena bergaul orang jahat, bersifat kasar dan berkepala batu.”


Tingkatan YAQIN dan makrifat atasnya :


a. Makrifat Atas Ilmul Yaqin.

Firman Allah (S. At Takatsur : 5)
žxx. öqs9 tbqßJn=÷ès? zNù=Ïæ ÈûüÉ)uø9$# ÇÎÈ
 “Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan (ilmu) yang yakin,

Pengertiannya mereka dalam keadaan mencari kebenaran dengan jalan akal pikiran. Misalnya kita kenal Udin SH salah seorang ahli hukum, karena Udin memakai gelar SH. Gelar SH ini memberikan keyakinan kita dengan pandangan ilmu, bahwa Udin adalah ahli hukum (meskipun belum dilihat bukti dengan kasat mata)

Dengan kata lain diyakininya kebenaran berdasarkan dalil yang dapat diterima oleh akal pikiran, dalam tarap seperti ini, dinamakan makrifat atas ilmul yakin.


b. Makrifat Atas Ainul Yaqin

Firman Allah ( S. At Takatsur: 7 )
¢OèO $pk¨XãruŽtIs9 šú÷ütã ÈûüÉ)uø9$# ÇÐÈ
Dan Sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan mata/ 'ainul yaqin”.*

* 'Ainul yaqin artinya melihat dengan mata kepala sendiri sehingga menimbulkan keyakinan yang kuat.
Pengertian ayat tersebut mereka dalam keadaan mencari kebenaran dengan penyaksian mata. Misalnya kita kenal Udin SH itu sebagai ahli hukum, bukannya sekedar ia mempunyai gelar SH, tetapi dengan jalan kita telah membaca buku karangannya tentang ilmu hukum. Dengan jalan ini keyakinan kita menjdi lebih kuat, karena terdukung dengan pandangan lahiriyah maupun pandangan bathiniyah bahwa Udin SH adalah ahli hukum.


c. Makrifat Atas Haqqul Yaqin.

Firman Allah Ta’ala 
Inna Haadzaa Lahuwa Haqqul Yaqiin

“ Bahwa sesungguhnya ini adalah benar-benar kenyataan/haqqul
yaqin”.

Untuk mempermudah pengertian, perumpamaan Udin SH. :

1.       Kita kenal ilmunya Udin SH itu karena ia memakai gelar SH, namun ilmunya itu kita tidak lihat dengan mata kepala.
2.       Kita kenal ilmunya dengan jalan kita melihat/membaca karangannya tentang ilmu hukum. Jelasnya kita telah melihat dengan mata telanjang bahwa Udin, memang ahli hukum karena tulisannya itu.
3.       Kita kenal ilmunya dengan kebenaran yang hakiki, karena kita menerima ilmunya tanpa perantara lagi. Kita bermusyahadah, berpandang-pandangan dengan dia. Inilah yang dinamakan Makrifat atas Haqqul Yaqin 

>Nafsu Bermata Dua

Nafsu Bermata Dua

Ketahuilah, Nafsu ini bermata dua, yaitu satu bergerak kearah kejahatan dan satunya bergerak kearah ketaqwaan (kebaikkan).
     
Firman Allah Ta’ala ;
<§øÿtRur $tBur $yg1§qy ÇÐÈ $ygyJolù;r'sù $yduqègéú $yg1uqø)s?ur ÇÑÈ ôs% yxn=øùr& `tB $yg8©.y ÇÒÈ ôs%ur z>%s{ `tB $yg9¢yŠ ÇÊÉÈ
“Demi jiwa (nafsu) serta penyempurnaannya (ciptaan Allah), Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan/bibit) kejahatan (kefasikan) dan kebaikkan (ketakwaannya)  Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, Dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” ( S. Asy Syam : 7-10 )

Merupakan petunjuk dari langit yang jelas dan nyata. Dimana Allah bersumpah dengan ‘Jiwa” (nafsu) serta penyempurnaannya. Makna penyempurnaannya berarti ciptaan yang disempurnakan. Bagai sebuah produk yang lolos sensor dan tiada tandingan atau sulit untuk disaingi. Jika ditarik benang merah sesuai dengan Cerminan dari sifat Dia sendiri “ Qiyamuhu binafsihi “ (berdiri sendiri dengan dirinya ). Pelajari tentang aqidahtul awam (sifat 20).

            Di ilhamkan (ditanamkan) bibit kejahatan dan ketaqwaan, berarti jiwa manusia ini bermata/bercabang dua. Yang saling tarik ulur di dalam setiap sifat manusia. Yang sangat halus dan tipis (sulit) untuk membedakannya. Bagi orang-orang yang sudah sampai pada ilmu mengenal diri akan dengan mudah paham, apa yang kami maksud ini.

Bersesuaian dengan sabda Nabi Muhammad saw :
      “Kita kembali dari perjuangan kecil menuju perjuangan besar, yaitu
Perjuangan melawan hawa nafsu”

Mengapa dikatakan perang yang besar, karena musuh (nafsu) ini sangat sulit dikalahkan. Begitu lihai dan pintarnya ia mengatur strategi. Dan begitu canggihnya ia menyusuf pada setiap amal perbuatan. Hingga kita sebagai lawannya tidak menyadari dan tahu bahwa ia (nafsu) telah menguasai dan mengalahkan diri kita. Ia ahli menyamar, bisa menjadi amal baik, bisa berada pada ibadah. Untuk mendeteksi dan menaklukkan ia, kita membutuhkan ILMU dan pertolongan dari Allah Ta’ala.

            Sebelum mengkaji tentang nafsu dengan panjang lebar, yang perlu dipahami bahwa nafsu berkecenderungan pada dunia (bumi dengan isinya). Ada sebuah benang merah antara nafsu dengan bumi.
           
        Penegasan dari Allah dalam firman-Nya : (S. Adz Dzarriyat : 21)
Îûur ÇÚöF{$# ×M»tƒ#uä tûüÏZÏ%qçHø>Ïj9 ÇËÉÈ þÎûur ö/ä3Å¡àÿRr& 4 Ÿxsùr& tbrçŽÅÇö7è? ÇËÊÈ
“Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin. Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?”
( S. Adz-Dzariyyat : 20-21)
               
            Allah menjelaskan bahwa di bumi atau alami ini dan pada diri (nafsu) manusia itu sendiri ada tanda-tanda dan bukti kekuasaan-Nya. Maknanya ada suatu rahasia, jika kita memperhatikan dan mempelajari dengan seksama. Antara alam dan diri (nafsu) ada hubungan vertical yang sangat erat, sehingga Allah mengkhususkan kepada “Muuqiniin” yaitu orang-orang yang yakin. Hasil pencapaian seorang muslim dan mukmin adalah menjadi Muqinin (orang-orang yang yaqin). Sedangkan secara keilmuan tasawwuf tingkatan yaqin dibagi menjadi : ainul yaqin, ilmul yaqin dan haqqul yaqin.

Jumat, 28 Januari 2011

>Tiga Sistem Pengajaran Tasawwuf

JALAN MENUJU BAHAGIA DUNIA & AKHIRAT

     Dalam hal mengenal diri "man arafa nafsahu faqod arafa rabbahu" ada 3 (tiga) Sistem Pengajaran simple (sederhana) dan mudah dipahami, dimana  Ahli-Ahli Tasawwuf berkata : “ Tasawwuf adalah waktu antara kha dan jiem. Pindahkanlah Titik kha menjadi jiem, maka waktu diantara engkau memindahkan titik itu, engkau telah sampai…………



     A. Takholli --- Takhalli minal akhlaaqil madzmuumah
                         Lepaskanlah dirimu dari akhlaq yang tercela !

     B. Tahalli --- Tahalli nafsaka bil akhlaaqil mahmuudah
                        Isilah jiwamu dengan akhlaq yang terpuji !

     C. Tajalli  --- “ Jelaslah, Tuhan di hadapanmu.

     
     ”Kau akan merasakan nur TAUHID yang sebenar-benarnya.


1. TAKHOLLI
( Membersihkan Diri Dari Sifat – Sifat Tercela )

     Firman Allah Ta’ala :

ôs% yxn=øùr& `tB $yg8©.y ÇÒÈ ôs%ur z>%s{ `tB $yg9¢yŠ ÇÊÉÈ

     “ Sesungguhnya beruntunglah (berbahagia) orang yang mensucikan jiwa itu, Dan Sesungguhnya merugilah ( gundah gulana ) orang yang mengotorinya.”
( QS. Asy Syam 9-10 )

           
     Manusia adalah makhluk dualisme, yang satu cenderung kearah material / kebendaan (jasmani). Dan yang kedua cenderung kearah spiritual ( akhirat ). Di dalam perjalanan hidupnya, manusia melakukan segala macam perbuatan baik dan jelek, yang menghasilkan sebuah akibat pada keadaan sekitar (lingkungan alam & masyarakat ) dan yang paling nyata adalah munculnya segala masalah (problema) yang menyerang dan menyelubungi pikiran dan hatinya (rasa). Sehingga terjadi kegoncangan-kegoncangan pada jiwa mereka. Munculnya gundah gulana, stress, frustasi dan putus asa yang berlarut-larut.

     Hakikinya ini semua karena jiwanya terkotori oleh cintanya kepada dunia. Cinta kepada dunia akan melahirkan segala cara untuk mendapatkanya dan dengan perlahan dan pasti dosa-dosa lahir yaitu segala kemaksiyatan. Dosa-dosa batin yaitu segala sifat-sifat madzmumah (jelek). akan masuk dalam kehidupannya.
Hasil dari semua ini, tiada lain adalah “ Tidak Ada Rasa Bahagia” alias Kesusahan yang selalu mengikuti dan menyelimuti hidupnya, walaupun materi tersedia. 
Untuk itu Allah memberikan sebuah jalan untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat, sucikan jiwa ini dengan mendekat kepadaNya perwujudannya adalah mencari Ilmu, Amal, Ibadah & Akhlaqul Karimah.


     Ketahuilah, jiwa yang kotor itu dominan dengan “Nafsu Ammarah Bisuu’ & Nafsu Lauwwamah “ Tanda-tandanya sangat jelas dengan melihat sifat-sifat tercela yang ada pada diri dan ini merupakan suatu penyakit batin. Bedanya dengan penyakit jasmani bisa dilihat oleh dirinya sendiri sedangkan orang yang mempunyai penyakit atau sifat ini, tidak menyadari dan tidak tahu bahwa ia mempunyai penyakit itu. Untuk mendeteksi dan mengetahui bahwa kita mempunyai sifat tersebut, dengan cara mencari petunjuk melalui :


- Minta nasehat dan petunjuk Guru atau Ulama’ yang ahlinya.
- Tukar pikiran dan minta kritik pada teman atau sahabat, karena merekalah
  orang-orang yang terdekat mengetahui sifat-sifatmu baik maupun buruk.
- Menerima kritik dan hujatan dari musuh atau orang yang membencimu,
  karena pada hakikinya musuh-musuhmu hanya mengetahui kelemahan atau
  kejelekkanmu semata. Sehingga kita bisa intropeksi diri.
- Berkomunikasi dan diskusi dengan keluargamu. Hakikinya merekalah yang
  terdekat pada dirimu. Jelas akan tahu dan paham, kekurangan dan kelebihan
  dirimu..
- Membaca dan memahami situasi dan keadaan bisnis atau perdaganganmu,
  baik dan buruknya berasal dari dirimu. Mungkin juga ada istidraj (panglulu-jw)
  dari Allah akan semua nikmat yang diberikan kepadamu.

     Firman Allah Ta’ala :

!$¨B y7t/$|¹r& ô`ÏB 7puZ|¡ym z`ÏJsù «!$# ( !$tBur y7t/$|¹r& `ÏB 7py¥Íhy `ÏJsù y7Å¡øÿ¯R 4 y7»oYù=yör&ur Ĩ$¨Z=Ï9 Zwqßu 4 4s"x.ur «!$$Î/ #YÍky­ ÇÐÒÈ

     “ Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, Maka dari (kesalahan) dirimu sendiri (nafsumu). kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. dan cukuplah Allah menjadi saksi. ( S. An-nisa’ : 79)

     Jika anda memahami dengan benar firman Allah ini, jelas dan nyata bahwa hakikinya semua kejadian yang buruk, mulai dari kesulitan ekonomi, ditipu, datangnya penyakit dan bencana-bencana alam ataupun yang khususnya terjadi pada diri dan keluarga kita. Tiada lain adalah hasil atau akibat dari sifat dan perbuatan jelek yang kita lakukan. Alias nafsumu yang berperan akan datangnya musibah tersebut. Bukan Allah.


     Allah tidak pernah menyusahkan hamba-hamba-Nya. Allah selalu memberikan nikmat pada manusia dan nikmat ini tidak bisa kita hitung serta diperjelaskan satu persatu. Jelas manusia tidak akan mampu. Sebagai perenungan akan hal ini, merujuk pada firman Allah :

ûÈõs9 óOè?öx6x© öNä3¯RyƒÎV{ ( ûÈõs9ur ÷LänöxÿŸ2 ¨bÎ) Î1#xtã ÓƒÏt±s9


     "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".


      Makna dari “Mengingkari” secara luas adalah termasuk mempunyai sifat-sifat dan perbuatan yang jelek. Untuk itu sucikan jiwamu dari sifat-sifat tercela, sebagai cerminan pandanglah dirimu, perhatikan dengan seksama, semua masalah dan musibah hakikinya berasal dari nafsumu. Jika kau sudah bisa memandang dan melihat sifat dan kelakuanmu ini, yang selanjutnya kau bersihkan dengan sungguh-sungguh, pasti dan niscaya Tuhan ada dihadapanmu. Dia akan mendekat dengan segala rahmat, barokah dan ma’unah (pertolongan).

      Dibawah ini tertera semua sifat-sifat tercela yang bersemayam pada setiap hati manusia. Selama tidak ada keinginan untuk membersihkannya. Selama itu pula, kita akan jauh dengan Tuhan.

     Ingat ! seringkali orang yang mempunyai sifat-sifat tercela tidak merasa mempunyai sifat-sifat ini. Saking halusnya, untuk mengetahui diri kita mempunyai sifat ini, cara mendeteksinya dengan penjelasan diatas.

     Dibawah ini kami jabarkan sifat-sifat yang tercela (Penyakit Batin) sebagai alat koreksi dan bahan renungan dikala senggang sebagai bekal dalam menjalani hidup dengan berbagai polemiknya, dimana anda akan terkesimak, begitu banyaknya definisi penyakit batin menurut Al Qur'an dan Hadist, adalah sebagai berikut :
  1. Su'udhon (prasangka buruk)
  2. Ghibah ( pengumpat/ menjelek-jelekkan orang lain ) - Buthan (tuduhan palsu)
  3. Namimah ( yang suka beradu domba ) -  Fitnah
  4. Hasad (iri hati)
  5. Haqod ( dengki / benci )
  6. Kibir (sombong)
  7. Takabbur
  8. Ujub ( merasa sempurna diri dari orang lain )
  9. Riya’ ( ingin dipuji orang / memamerkan diri )
  10. Suma’ ( cari-cari nama atau kemasyuran )
  11. Bukhul  ( Kikir )
  12. Hubbul Mal ( cinta harta )
  13. Tafahur ( membanggakan diri )
  14. Ghadab ( pemarah )
  15. Ghibah ( pengumpat )
  16. Namimah ( bicara belakang orang )
  17. Kizib ( dusta )
  18. Khianat ( munafik )
  19.  Hammi  ( duka cita )
  20. Khazani  ( susah hati / sambat )
  21. Ajzi ( lemah kemauan )
  22. Kasal ( malas )
  23. Jubni ( pengecut )
     dan masih banyak lagi definisi dari sifat-sifat tercela ini dan untuk lebih jelasnya anda klik Penyakit-penyakit Hati (qolbi ).