HAKIKI KEHIDUPAN
Hidupnya JASAD dengan ROH
Hidupnya ROH dengan HATI
Hidupnya HATI dengan DZIKIR
Hidupnya DZIKIR dengan ILMU
Hidupnya ILMU dengan TAFAKKUR
Hidupnya TAFAKKUR dengan TAUHID
Hidupnya TAUHID dengan HIDAYAH
Hidupnya HIDAYAH dengan RAHMAT / PERTOLONGAN
Hidupnya SYAFA’AT dengan AMAL KEBAJIKAN
Keterangan :
JASAD / TUBUH tidak akan berguna atau bermanfaat jika tidak ada RUH. Dapat dikatakan jasad tanpa ruh adalah mayat alias mati. Oleh sebab itu dikatakan ‘ Hidup ‘ jika jasad ditiupkan Ruh oleh Allah Ta’ala (sesuai dengan penciptaan Adam as) sedangkan komponen Jasad / tubuh adalah anasir dari Tanah, Air, Api & Angin. Jika Ruh lepas maka setiap anasir tadi kembali kepada asal dzatnya.
ROH adalah unsur Tuhan yang paling mulia. Roh akan turun dalam derajat terendah jika manusianya lebih cenderung dengan kehidupan duniawi. Dan terkuasai oleh nafsu dan pikiran dalam dunia materi. Untuk itu agar ROH tetap mulia dan bisa dikatakan hidup hanya dengan HATI atau QOLBU.
HATI adalah sesuai dengan sabda Nabi saw : “ Di dalam tubuh manusia, ada segumpal daging. Jika itu baik, maka baik semua anggota tubuh.” Hati tidak terikat dengan kehidupan duniawi / materi. Hati adalah unsur spiritual, kehidupannya adalah DZIKIR. Dengan dzikirlah hati akan hidup.
DZIKIR yang dimaksud adalah dzikir yang terus menerus (Daim). Sesuai dengan Firman Allah Ta’ala “ Merekalah orang-orang yang selalu dzikir kepada Allah, waktu berdiri, duduk dan berbaring, dan selalu berfikir tentang kejadian langit dan bumi”. (S. Ali Imran :191).
Sedangkan DZIKIR itu sendiri akan hidup dengan ILMU, karena tanpa ilmu yang benar dzikir seperti yang dimaksud ayat diatas tidak akan tercapai atau terwujud.
ILMU adalah pengetahuan yang mendasari semua tindakan dalam kehidupan. Menyangkut bahasan ini, ilmu yang dimaksud adalah ilmu batin/hati. Dalam hal ini benar-benar membutuhkan seorang Guru dalam mempelajarinya. Sebab ILMU akan hidup hanya dengan TAFAKKUR (berfikir), yaitu berfikir yang benar.
TAFAKKUR sesuai dengan Surat Al Imran ayat 191 “ berfikirlah tentang kejadian langit dan bumi”. Kemudian setelah berfikir tentang alam dilanjutkan dengan berfikir tentang diri sendiri, sesuai dengan firmanNya : Wa fii anfusikum afala tbshirun – Dan pada dirimu apakah tidak kamu pikirkan ? dan selanjutnya Tafakkur yang paling benar adalah TAUHID. Dengan Tauhid, tafakkur akan hidup pada yang benar.
TAUHID singkatnya dengan Tauhid, aqidah dan iman kita akan mengakar dengan benar, sehingga akan datanglah HIDAYAH, dengan hidayah ini Tauhid kita akan hidup.
HIDAYAH adalah pertolongan Allah yang bersifat pribadi, dari Hidayah ini harus dicapai ke tingkat level yang lebih tinggi yaitu RAHMAT. Dengan mendapat rahmat, hidayah akan tambah hidup ketatanan yang lebih global.
RAHMAT hasil akhirnya adalah amal kebajikan. Artinya rahmat yang di dapat harus dipakai untuk amal kebajikan.
KEHIDUPAN FANA
Hidupnya JASAD dengan NAFAS
Hidupnya NAFAS dengan INDERA
Hidupnya INDERA dengan AKAL
Hidupnya AKAL dengan NAFSU
Hidupnya NAFSU dengan KEHENDAK
Hidupnya KEHENDAK dengan RASA
Hidupnya RASA dengan DAYA
Hidupnya DAYA dengan MAKANAN
Hidupnya MAKANAN dengan BUMI (DUNIA)
Hidupnya DUNIA dengan KESENANGAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar