Islah Hidupmu

Isilah HIDUP mu........ 1. Dengan Ilmu Agama, hidupmu menjadi Lebih Terarah. 2. Dengan Ilmu Pengetahuan, hidupmu menjadi Lebih Mudah. 3. Dengan Seni (arts), hidupmu menjadi Lebih Indah. 4. Dengan Skill ( keahlian), hidupmu menjadi Lebih Manfaat. 5. Dengan Usaha , hidup menjadi Lebih Tertata. 6. Dengan Doa, hidupmu menjadi Lebih Yaqin. 7. Dengan Dzikir, hidupmu menjadi Lebih Tenang. 8. Dengan Amal, hidupmu menjadi Lebih Terjaga. 9. Dengan Ibadah, hidupmu menjadi Lebih Bahagia. 10. Dengan Budi Pekerti, hidupmu menjadi Lebih Mulia. Gus Is Sang Inovator (GISI)

Jumat, 28 Januari 2011

>Tiga Sistem Pengajaran Tasawwuf

JALAN MENUJU BAHAGIA DUNIA & AKHIRAT

     Dalam hal mengenal diri "man arafa nafsahu faqod arafa rabbahu" ada 3 (tiga) Sistem Pengajaran simple (sederhana) dan mudah dipahami, dimana  Ahli-Ahli Tasawwuf berkata : “ Tasawwuf adalah waktu antara kha dan jiem. Pindahkanlah Titik kha menjadi jiem, maka waktu diantara engkau memindahkan titik itu, engkau telah sampai…………



     A. Takholli --- Takhalli minal akhlaaqil madzmuumah
                         Lepaskanlah dirimu dari akhlaq yang tercela !

     B. Tahalli --- Tahalli nafsaka bil akhlaaqil mahmuudah
                        Isilah jiwamu dengan akhlaq yang terpuji !

     C. Tajalli  --- “ Jelaslah, Tuhan di hadapanmu.

     
     ”Kau akan merasakan nur TAUHID yang sebenar-benarnya.


1. TAKHOLLI
( Membersihkan Diri Dari Sifat – Sifat Tercela )

     Firman Allah Ta’ala :

ôs% yxn=øùr& `tB $yg8©.y ÇÒÈ ôs%ur z>%s{ `tB $yg9¢yŠ ÇÊÉÈ

     “ Sesungguhnya beruntunglah (berbahagia) orang yang mensucikan jiwa itu, Dan Sesungguhnya merugilah ( gundah gulana ) orang yang mengotorinya.”
( QS. Asy Syam 9-10 )

           
     Manusia adalah makhluk dualisme, yang satu cenderung kearah material / kebendaan (jasmani). Dan yang kedua cenderung kearah spiritual ( akhirat ). Di dalam perjalanan hidupnya, manusia melakukan segala macam perbuatan baik dan jelek, yang menghasilkan sebuah akibat pada keadaan sekitar (lingkungan alam & masyarakat ) dan yang paling nyata adalah munculnya segala masalah (problema) yang menyerang dan menyelubungi pikiran dan hatinya (rasa). Sehingga terjadi kegoncangan-kegoncangan pada jiwa mereka. Munculnya gundah gulana, stress, frustasi dan putus asa yang berlarut-larut.

     Hakikinya ini semua karena jiwanya terkotori oleh cintanya kepada dunia. Cinta kepada dunia akan melahirkan segala cara untuk mendapatkanya dan dengan perlahan dan pasti dosa-dosa lahir yaitu segala kemaksiyatan. Dosa-dosa batin yaitu segala sifat-sifat madzmumah (jelek). akan masuk dalam kehidupannya.
Hasil dari semua ini, tiada lain adalah “ Tidak Ada Rasa Bahagia” alias Kesusahan yang selalu mengikuti dan menyelimuti hidupnya, walaupun materi tersedia. 
Untuk itu Allah memberikan sebuah jalan untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat, sucikan jiwa ini dengan mendekat kepadaNya perwujudannya adalah mencari Ilmu, Amal, Ibadah & Akhlaqul Karimah.


     Ketahuilah, jiwa yang kotor itu dominan dengan “Nafsu Ammarah Bisuu’ & Nafsu Lauwwamah “ Tanda-tandanya sangat jelas dengan melihat sifat-sifat tercela yang ada pada diri dan ini merupakan suatu penyakit batin. Bedanya dengan penyakit jasmani bisa dilihat oleh dirinya sendiri sedangkan orang yang mempunyai penyakit atau sifat ini, tidak menyadari dan tidak tahu bahwa ia mempunyai penyakit itu. Untuk mendeteksi dan mengetahui bahwa kita mempunyai sifat tersebut, dengan cara mencari petunjuk melalui :


- Minta nasehat dan petunjuk Guru atau Ulama’ yang ahlinya.
- Tukar pikiran dan minta kritik pada teman atau sahabat, karena merekalah
  orang-orang yang terdekat mengetahui sifat-sifatmu baik maupun buruk.
- Menerima kritik dan hujatan dari musuh atau orang yang membencimu,
  karena pada hakikinya musuh-musuhmu hanya mengetahui kelemahan atau
  kejelekkanmu semata. Sehingga kita bisa intropeksi diri.
- Berkomunikasi dan diskusi dengan keluargamu. Hakikinya merekalah yang
  terdekat pada dirimu. Jelas akan tahu dan paham, kekurangan dan kelebihan
  dirimu..
- Membaca dan memahami situasi dan keadaan bisnis atau perdaganganmu,
  baik dan buruknya berasal dari dirimu. Mungkin juga ada istidraj (panglulu-jw)
  dari Allah akan semua nikmat yang diberikan kepadamu.

     Firman Allah Ta’ala :

!$¨B y7t/$|¹r& ô`ÏB 7puZ|¡ym z`ÏJsù «!$# ( !$tBur y7t/$|¹r& `ÏB 7py¥Íhy `ÏJsù y7Å¡øÿ¯R 4 y7»oYù=yör&ur Ĩ$¨Z=Ï9 Zwqßu 4 4s"x.ur «!$$Î/ #YÍky­ ÇÐÒÈ

     “ Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, Maka dari (kesalahan) dirimu sendiri (nafsumu). kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. dan cukuplah Allah menjadi saksi. ( S. An-nisa’ : 79)

     Jika anda memahami dengan benar firman Allah ini, jelas dan nyata bahwa hakikinya semua kejadian yang buruk, mulai dari kesulitan ekonomi, ditipu, datangnya penyakit dan bencana-bencana alam ataupun yang khususnya terjadi pada diri dan keluarga kita. Tiada lain adalah hasil atau akibat dari sifat dan perbuatan jelek yang kita lakukan. Alias nafsumu yang berperan akan datangnya musibah tersebut. Bukan Allah.


     Allah tidak pernah menyusahkan hamba-hamba-Nya. Allah selalu memberikan nikmat pada manusia dan nikmat ini tidak bisa kita hitung serta diperjelaskan satu persatu. Jelas manusia tidak akan mampu. Sebagai perenungan akan hal ini, merujuk pada firman Allah :

ûÈõs9 óOè?öx6x© öNä3¯RyƒÎV{ ( ûÈõs9ur ÷LänöxÿŸ2 ¨bÎ) Î1#xtã ÓƒÏt±s9


     "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".


      Makna dari “Mengingkari” secara luas adalah termasuk mempunyai sifat-sifat dan perbuatan yang jelek. Untuk itu sucikan jiwamu dari sifat-sifat tercela, sebagai cerminan pandanglah dirimu, perhatikan dengan seksama, semua masalah dan musibah hakikinya berasal dari nafsumu. Jika kau sudah bisa memandang dan melihat sifat dan kelakuanmu ini, yang selanjutnya kau bersihkan dengan sungguh-sungguh, pasti dan niscaya Tuhan ada dihadapanmu. Dia akan mendekat dengan segala rahmat, barokah dan ma’unah (pertolongan).

      Dibawah ini tertera semua sifat-sifat tercela yang bersemayam pada setiap hati manusia. Selama tidak ada keinginan untuk membersihkannya. Selama itu pula, kita akan jauh dengan Tuhan.

     Ingat ! seringkali orang yang mempunyai sifat-sifat tercela tidak merasa mempunyai sifat-sifat ini. Saking halusnya, untuk mengetahui diri kita mempunyai sifat ini, cara mendeteksinya dengan penjelasan diatas.

     Dibawah ini kami jabarkan sifat-sifat yang tercela (Penyakit Batin) sebagai alat koreksi dan bahan renungan dikala senggang sebagai bekal dalam menjalani hidup dengan berbagai polemiknya, dimana anda akan terkesimak, begitu banyaknya definisi penyakit batin menurut Al Qur'an dan Hadist, adalah sebagai berikut :
  1. Su'udhon (prasangka buruk)
  2. Ghibah ( pengumpat/ menjelek-jelekkan orang lain ) - Buthan (tuduhan palsu)
  3. Namimah ( yang suka beradu domba ) -  Fitnah
  4. Hasad (iri hati)
  5. Haqod ( dengki / benci )
  6. Kibir (sombong)
  7. Takabbur
  8. Ujub ( merasa sempurna diri dari orang lain )
  9. Riya’ ( ingin dipuji orang / memamerkan diri )
  10. Suma’ ( cari-cari nama atau kemasyuran )
  11. Bukhul  ( Kikir )
  12. Hubbul Mal ( cinta harta )
  13. Tafahur ( membanggakan diri )
  14. Ghadab ( pemarah )
  15. Ghibah ( pengumpat )
  16. Namimah ( bicara belakang orang )
  17. Kizib ( dusta )
  18. Khianat ( munafik )
  19.  Hammi  ( duka cita )
  20. Khazani  ( susah hati / sambat )
  21. Ajzi ( lemah kemauan )
  22. Kasal ( malas )
  23. Jubni ( pengecut )
     dan masih banyak lagi definisi dari sifat-sifat tercela ini dan untuk lebih jelasnya anda klik Penyakit-penyakit Hati (qolbi ).







Tidak ada komentar: